Minggu, 08 Januari 2017

Kepuasan Kerja



NAMA             : Salman Alfarizi
NPM                : 19514950
KELAS            : 3PA19
TUGAS            : SOFTSKILL (Kepuasan Kerja)


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Kedudukan sumber daya manusia di dalam perusahaan sangat penting. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen sumber daya manusia agar pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Pada dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiaannya pada perusahaan apabila memperoleh kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkan.
Kepuasan kerja itu sendiri sebenarnya mempunyai makna apa bagi seorang pekerja? Ada dua kata yaitu kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah sesuatu perasaan yang dialami oleh seseorang, dimana apa yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi apa yang diharapkan. Sedangkan kerja merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan dengan memperoleh pendapatan atau kompensasi dari konstribusinya kepada tempat pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan memiliki tingkat kepuasan yang berbedea-beda. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini Nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya. 

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaanya, dan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Hal ini terlihat melalui sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan pekerjaannya. Oleh karena itu, kepuasan dalam bekerja akan membuat karyawan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya, sehingga prestasi kerja dengan mudah dapat tercapai.

Secara definitif, terdapat berbagai pendapat mengenai kepuasan kerja menurut beberapa ahli, yang dapat dilihat berikut ini:
1.      Menurut Robbins (2002) : kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. 
2.      Menurut Davis (1996) : kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan karyawan.
3.      Menurut Luthans (2006) : kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.
4.      Menurut Kreitner (2005) : kepuasan kerja adalah respons emosional terhadap pekerjaan seseorang.
5.      Menurut Handoko (2002) : kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaannya.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional seseorang yang bisa terlihat melalui tingkah laku, dan sikap baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. 

B. Contoh Kasus
 
                 Biasanya karyawan selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, jarang terlambat datang, sangat nurut. Tetapi misalnya suatu saat karyawan tersebut disuruh keluar kota dan karyawan tersebut menolaknya/menawar, image pimpinan langsung buruk : “Ahhh… ternyata kamu gak loyal, disuruh gitu aja gak bisa, saya kirain kamu loyal banget, rajin, pinter, ternyata males, pembangkang”. Atau pekerjaan telat : “Gw kirain kamu jago bagaimana, ternyata gak ada apa-apanya, nyatanya project kamu telat, masa pekerjaan kayak gini aja lama banget dikerjain”.

                 C. Analisis



                 Bicarakanlah baik-baik kepada bawahan yang kecewa, berikan alasan yang jelas, transparan, mudah diterima dan kesalahan itu jangan sampai sering-sering terulang lagi. Atau habis memarahi karyawan, panggillah karyawan tersebut, bicarakan baik-baik, kalau perlu minta maaf lah, itu sudah cukup bagus. Selidiki apakah betul kemampuan karyawan itu cuman segitu, perhatikan faktor-faktor lain, mungkin karyawan sudah kelelahan sehingga tidak dapat menyelesaikannya, atau memang sebelumnya belum pernah mendapatkan pekerjaan demikian sehingga perlu dipelajari lagi.







DAFTAR PUSTAKA

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: BPFE

Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.