Sejarah
Psikologi
S
|
ejarah psikologi dapat ditelusuri pada masa Yunani
Kuno. Pada tahun 1600-an, filsuf perancis yang terkenal,Rene Descartes memperkenalkan konsep dualisme yang
menekankan pada tubuh dan pikiran yang pada dasarnya adalah dua entitas terpisah
yang berinteraksi bersama untuk membentuk pengalaman.
Pada pertengahan abad ke -19, muncul Wilhelm wundt, seorang
ahli ilmu fisiologi jerman yang terkenal akan karya-karyanya, menguraikan
hubungan yang paling penting antara fisiologi dan psikologi. Dia mempelajari
tentang kesadaran manusia dan berusaha untuk menerapkan metode eksperimental
tertentu untuk mempelajari proses mental internal. Proses ini sekarang dikenal
dengan introspeksi. Salah satu murid wundt yang paling terkenal,Edward titchener,
menjadi salah satu pendiri sekolah psikologi pertama. Edward titchener
memunculkan sebuah pemikiran baru yang disebut strukturalisme. Menurut strukturalisme,
kesadaran manusia dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil . menggunakan
introspeksi, siswa dilatih untuk berusaha memecahkan reaksi dan tanggapan yang
paling dasar dari semua persepsi dan sensasi.
Psikologi kemudian berkembang di amerika pada abad
ke -19. William james adalah seorang psikolog amerika terkemuka selama periode ini
dan prinsip-prinsip psikologi membuatnya menjadi disebut sebagai bapak
psikologi Amerika. Konsep dan gagasan William james dikenal dengan nama
fungsionalisme. Fungsionalisme terfokus pada perilaku manusia bekerja untuk
membantu masyarakat di lingkungan masing-masing. fungsionalisme terfokus pada
perilaku manusia bekerja untuk membantu masyarakat di lingkungan
masing-masing.fungsionalisme menggunakan metode seperti observasi langsung. Fungsionalisme
menekankan pada kenyataan bahwa kesadaran adalah proses yang selalu berubah dan
berkelanjutan. Sampai saat itu, psikologi cenderung lebih menekankan pada
pengalaman manusia secara sadar. Sigmund freud, dokter Austria yang terkenal
karena mengubah wajah psikiologi sedemikian rupa, mengedepankan teori
kepribadian yang menekankan pada pentingnya pikiran bawah sadar. Penelitianya dengan
orang yang menderita penyakit mental seperti hysteria membuatnya percaya bahwa
pengalaman anak usia dini serta impuls bawah sadar kita memberi kontribusi
besar terhadap pengembangan kepribadian dan perilaku orang dewasa. Menurutnya,
gangguan psikologis pada dasarnya akibat dari konflik tak sadar yang terjadi
dalam diri kita, dan yang menjadi tidak seimbang. Teorinya memiliki dampak
besar pada psikologi di abad ke 20, yang mempenagruhi bidang lainnya seperti
sastra, seni, dan budaya.
Psikologi berkembang secara dramatis selama abad ke
20 dan muncul pemikiran yang dikenal dengan behaviorisme.behaviorisme adalah
perubahan yang sangat besar dari semua perspektif teoritis sebelumnya, dan
menolak penekanan pada pikiran sadar serta pikiran bawah sadar. Melainkan berusaha
untuk membuat disiplin yang lebih ilmiah dengan menekankan pada perilaku yang
dapat diamati. Perilaku menekankan pada kenyataan, bahwa materi pelajaran
psikologi pada dasarnya adalah perilaku manusia. Dampak dari aliran pemikiran
ini sangat besar dan mendominasi selama hampir 50 tahun. Meskipun akhirnya
runtuh, prinsip-prinsip dasar behaviorisme masih digunakan sampai sekarang. Metode
terapi sering digunakan untuk membantu
anak-anak mengatasi perilaku maladaptive dan belajar keterampilan baru.
Pada pertengahan abad ke 20 ,muncul pemikiran yang
kita kenal dengan psikologi humanistic , konsep teoritis yang meletakkan
penekankan pada pengalaman sadar.
Displin ilmu psikologi telah mengalami pertumbuhan
dan perubahan besar sejak awal kemunculan Wilhelm wundt. Psikologi sejak it
uterus berubah dan berkembang membawa perspektif baru. Penelitian psikologis
sekarang berfokus pada banyak aspek dari perilaku manusia dan pengalaman, yang
mengacu pada factor budaya dan social, serta pengaruhnya pada perilaku manusia.