Jumat, 30 September 2016

Manajemen Komunikasi

Nama: Salman Alfarizi
Npm: 19514950
Kelas: 3PA19
Tanggal: 30-09-2016

A.    PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari di rumah ditempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak ada terlibat dalam komunikasi.
Kominikasi sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari karna dengan adanya komunikasi kita akan dapat suatu informasi dari orang lain. Manusia sangatlah membutuhkan komunikasi karna manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkaitan dengan orang lain dan  membutuhkan bantuan orang lain.
Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika seorang manusia saling berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

B.     TEORI
1.      Teori Model Lasswell
Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni:Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in whichchannel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what thateffect) (Littlejhon, 1996).
2.      Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efekmedia massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respontidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum.
3.      Teori Informasi atau Matematis
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teorikomunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori inimerupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan WarrenWeaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, daninformatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satucontoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagaisarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dandecoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses.Proses yang dimaksud adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimanaia mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efekyang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka mazhab inicenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi. Karya Shannon danWeaver ini kemudian banyak berkembang setelah Perang Dunia II di BellTelephone Laboratories di Amerika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di sana yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang cermat melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsepShannon ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran (channel) komunikasi digunakan secara sangat efisien. Menurut mereka, saluran utamadalam komunikasi yang dimaksud adalah kabel telepon dan gelombang radio.Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan Weaver ini tampak dalam penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu sistem telepon,faktor yang terpenting dalam keberhasilan komunikasi adalah bukan padapesan atau makna yang disampaikan-seperti pada mazhab semiotika, tetapilebih pada berapa jumlah sinyal yang diterima dam proses transmisi. Penjelasan Teori Informasi Secara Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi. Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya padasejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proseskomunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasaini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkanefisiensi informasi.
4.      Teori Pengharapan Nilai(The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apayang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentangbahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy(sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senangdihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Andadengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwasitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Andatidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
5.      Teori Ketergantungan (Dependency Theory )
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh SandraBall-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications,pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan.Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatansistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suaturelasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yanglebih besarSejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori inimemprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasaldari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayakbersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi mediamassa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memilikiketergantungan yang sama terhadap semua media.Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model inimenunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungandengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannyahal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media,sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan,melainkan kondisi sosial.Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, adabeberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey danriset etnografi.
6.      Teori Agenda Setting
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsiteori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa,maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
7.      Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangapsebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, danindividu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:a. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan / penjelasan nilai-nilai. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.c. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan,pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilakudermawan.
8.      Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz(1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain,pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalamusaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihanalternatif untuk memuaskan kebutuhannya.Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin,2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagaikombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural,dan ekonomi dalam masyarakat.
9.      Teori The Spiral of Silence
Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh ElizabethNoelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimanaterbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknyapendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antarakomunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentangpendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalammasyarakat.
10.  Teori Konstruksi sosial media massa
Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosialatas realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann(1966, The social construction of reality. A Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis atauintersubjektif.
11.  Teori Difusi Inovasi
Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers danpara koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi.Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompokatau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan daridunia luar. Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidak sengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agen-agen luar dalamwaktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu lama.Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahununtuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satutujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka berfungsi atautidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).
12.  Teori Kultivasi
Program penelitian teoritis lain yang berhubungan dengan hasil sosio kultural komunikasi massa dilakukan George Garbner dan teman-temannya. Penelitiini percaya bahwa karena televisi adalah pengalaman bersama dari semuaorang, dan mempunyai pengaruh memberikan jalan bersama dalam  memandang dunia. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupansehari-hari kita. Dramanya, iklannya, beritanya, dan acara lain membawa dunia yang relatif koheren dari kesan umum dan mengirimkan pesan kesetiap rumah. Televisi mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang samadan pilihan yang biasa diperoleh dari sumber primer lainnya. Hambatan sejarah yang turun temurun yaitu melek huruf dan mobilitas teratasi dengankeberadaan televisi. Televisi telah menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan informasi sehari-hari (kebanyakan dalam bentuk hiburan) daripopulasi heterogen yang lainnya. Pola berulang dari pesan-pesan dan kesanyang diproduksi massal dari televisi membentuk arus utama dari lingkungansimbolis umum.Garbner menamakan proses ini sebagai cultivation (kultivasi), karena televisi dipercaya dapat berperan sebagai agen penghomogen dalam kebudayaan.Teori kultivasi sangat menonjol dalam kajian mengenai dampak media televisi terhadap khalayak. Bagi Gerbner, dibandingkan media massa yang lain, televisi telah mendapatkan tempat yang sedemikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi “lingkungan simbolik” kita,dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas bagi pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya (McQuail, 1996 : 254)


  1. KASUS
1.      Perbedaan komunikasi satu arah dan dua arah
·         Perbedaan antara komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah yaitu, komunikasi satu arah terjadi ketika seorang pengirim pesan kepada orang lain, sedangkan penerima pesan tidak menanggapi pesan tersebut atau komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan. Yang termasuk komunikasi satu arah yaitu, khotbah, berita di TV dan radio.

·         Contohnya: seorang guru berpidato dalam suatu upacara di sekolah sehingga semua siswa hanya bisa mendegarkan saja dan tidak memberikan tanggapan.

·         Sedangkan komunikasi dua arah komunikasi yang terjadi ketika seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan, pendapat dan peerima pesan (pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan.

·         Contohnya: seseorang sedang curhat kepada teman dekatnya dan menceritakan semua yang sedang dialami atau dirasakannya dan orang yang menerima pesan tersebut atau komunikan memberikan tanggapannya atau merespon kembali apa yang disampaikan komunikator.


2.      Apa peran komunikasi dalam manajemen organisasi
·         Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.


·         Contohnya : Seorang pelatih sepakbola meminta kepada pemainnya supaya latihan dengan giat supaya bisa memenangkan pertandingan.
  1. ANALISIS
1.                  Perbedaan komunikasi satu arah dan dua arah
·         Komunikasi satu arah : Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon atau tanggapan.

·         Contohnya: Atasan sedang memberikan perintah kepada sekretarisnya, sebuah baliho iklan produk yang sedang dibaca seseorang dipinggir jalan, dan komandan perang memberikan perhatian bagan komunikasi satu arah.

·         Komunikasi dua arah : Merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal.

·         Contohnya: Komunikasi berlangsung antara atasan dengan bawahannya di sebuah kantor.

2.                  Apa peran komunikasi dalam manajemen organisasi
·         Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

·         Contohnya: Seorang pemimpin perusahan menyampaikan pesan kepada bawahannya untuk mengadakan sebuah rapat.

  1. DAFTAR PUSTAKA
M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi – Fakultas Psikologi Unair 2010
Metode Penelitian dan Teori Komunikasi oleh Dr. Hamidi, M.Si
Teori komunikasi oleh Dr. Hamidi,M.Si Diakses tanggal 5 November 2011
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo
Mortimer R. Fienberg, dkk. 1996. Psikologi Manajemen. Jakarta: Penerbit Mitra Utama

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Bumi Aksara: Jakarta

Rabu, 21 September 2016

Psikologi Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Psikologi Manajemen adalah suatu studi tentang tikah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajeman untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan misalnya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya, tanpa adanya manajemen tentu semua tidak akan berjalan dengan baik.
Dengan kita memanage hal-hal tersebut, tentu kita jadi bisa melakukan hal tersebut dengan baik dan tertata. Tidak hanya dalam itu saja, psikologi manajemen pun sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Hidup kita sehari-hari bisa sedemikian tertata  jika kita mengerti dan bisa memanajemen apa yang akan kita mau lakukan. Dan tanpa sadar pun dalam kehidupan sehari-hari kita sudah banyak melakukan manajemen terhadap kegiatan yang akan akan kita lakukan dan pada diri kita sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Psikologi Manajemen

Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM (Sumber Daya Manusia) ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktifitas perusahaan. Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk "mengolah" manusia) inilah yang menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen.
Menurut Nickels, Mchugh and McHugh, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Menurut Ernie Kurniawan, Manajemen adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terikat dengan pencapaian tujuan. 
Kaitannya dengan psikologi : Ilmu psikologi berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai factor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, ketrampilan dengan berbagai macam teknik sehingga bisa di capai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. Jadi, Psikologi manajemen adalah


ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

B. Pentingnya Psikologi Manajemen Dalam Kehidupan Sehari-hari

Psikologi manajemen sangat berperan penting untuk kehidupan sehari-hari guna proses mencapai keberhasilan dan mencapai tujuan. Dalam kehidupan sehari-hari manajemen harus terkoordinir dengan baik, karena dengan adanya manajemen kita dapat mengatur sesuatu dengan baik dan benar. Jika kita mau melakukan sesuatu tanpa kita rencanakan cara atau strateginya maka hal yang mau kita lakukan tidak akan ter manage dengan baik, tidak tertata dan tidak terarah tujuannya kemana dan untuk apa.  Tentu kita perlu mempelajari psikologi manajemen agar upaya yang dilakukan tidak menjadi sia-sia, dan tentunya agar strategi kita bisa tepat untuk mewujudkan target tujuan kita dengan tertata dan terarah.

C.  Contoh Manajemen Dalam Kehidupan Sehari-hari

1.      Manajemen Rumah.
  Penerapan manajemen dalam rumah yang perlu diperhatikan seperti menata halaman rumah dengan baik, penataan ruang tamu, penataan tempat tidur, penataan dapur dan penataan kamar mandi/toilet.


2.      Manajemen Waktu.
    Waktu merupakan hal yang sangat berharga, dari mulai kita bangun tidur sampai tidur kembali hendaknya diisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat secara optimal, efektif dan efisien. Orang yang bisa mengatur dan mengelola waktu dalam hidupnya dia akan mendapatkan hasil yang baik dan keberuntungan.

3.      Manajemen Uang.
     Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti mebutuhkan alat pembayaran yaitu uang. Uang digunakan dalam kehidupan sehar-hari seperti untuk membeli makan, bayar ongkos kendaraan, membayar biaya sekolah, dan keperluan lainya. Ilmu Manajemen juga diperlukan untuk memanajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta sebuah perencanaan dan pengawasan terhadap keuangan kita serta agar kita dapat mengetahui dengan jelas berapa besar uang yang telah kita gunakan , dan dengan memanajemen keuangan kita juga bisa mengevaluasi seberapa optimal dan efektifkah kita dalam menggunakan uang.