Nama: Salman Alfarizi
Npm: 19514950
Kelas: 3PA19
Tanggal: 30-09-2016
Npm: 19514950
Kelas: 3PA19
Tanggal: 30-09-2016
A. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari
di rumah ditempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada.
Tidak ada manusia yang tidak ada terlibat dalam komunikasi.
Kominikasi sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari
karna dengan adanya komunikasi kita akan dapat suatu informasi dari orang lain.
Manusia sangatlah membutuhkan komunikasi karna manusia adalah makhluk sosial yang
selalu berkaitan dengan orang lain dan
membutuhkan bantuan orang lain.
Komunikasi merupakan sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika
seorang manusia saling berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara
psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial.
Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.
B. TEORI
1.
Teori Model Lasswell
Salah satu teoritikus
komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam
artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan
sering dikutif banyak orang yakni:Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam
saluran yang mana (in whichchannel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh
seperti apa (what thateffect) (Littlejhon, 1996).
2.
Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi
Teori ini berawal dari hasil
penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efekmedia massa dalam kampanye
pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses
stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian
menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus
respontidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran
arus informasi dan menentukan pendapat umum.
3.
Teori Informasi atau Matematis
Salah satu teori komunikasi
klasik yang sangat mempengaruhi teori-teorikomunikasi selanjutnya adalah teori
informasi atau teori matematis. Teori inimerupakan bentuk penjabaran dari karya
Claude Shannon dan WarrenWeaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of
Communication.Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis,
matematis, daninformatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana
transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satucontoh
gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagaisarana untuk
mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dandecoding). Titik
perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses.Proses yang dimaksud
adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimanaia mempengaruhi tingkah laku
atau state of mind pribadi yang lain. Jika efekyang ditimbulkan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan, maka mazhab inicenderung berbicara tentang
kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk
mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung
mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung
memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi. Karya Shannon danWeaver ini kemudian
banyak berkembang setelah Perang Dunia II di BellTelephone Laboratories di
Amerika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di sana yang
berkepentingan atas penyampaian pesan yang cermat melalui telepon. Kemudian
Weaver mengembangkan konsepShannon ini untuk diterapkan pada semua bentuk
komunikasi. Titik kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara di mana
saluran (channel) komunikasi digunakan secara sangat efisien. Menurut mereka,
saluran utamadalam komunikasi yang dimaksud adalah kabel telepon dan gelombang radio.Latar
belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan Weaver ini tampak dalam
penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu sistem telepon,faktor yang terpenting
dalam keberhasilan komunikasi adalah bukan padapesan atau makna yang
disampaikan-seperti pada mazhab semiotika, tetapilebih pada berapa jumlah
sinyal yang diterima dam proses transmisi. Penjelasan Teori Informasi Secara
Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi. Teori informasi ini menitikberatkan
titik perhatiannya padasejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media
dalam proseskomunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik
dewasaini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk
memudahkanefisiensi informasi.
4.
Teori Pengharapan Nilai(The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha
mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and
gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai
expectance-value theory (teori pengharapan nilai).Dalam kerangka pemikiran
teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda
terhadap media --kepercayaan Anda tentang apayang suatu medium dapat berikan
kepada Anda dan evaluasi Anda tentangbahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda
percaya bahwa situated comedy(sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan
hiburan dan Anda senangdihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan
hiburan Andadengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya
bahwasitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Andatidak
menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
5.
Teori Ketergantungan (Dependency Theory )
Teori ketergantungan
terhadap media mula-mula diutarakan oleh SandraBall-Rokeach dan Melvin Defleur.
Seperti teori uses and gratifications,pendekatan ini juga menolak asumsi kausal
dari awal hipotesis penguatan.Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini
mengambil suatu pendekatansistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka
mengusulkan suaturelasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan
sistem sosial yanglebih besarSejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses
and gratifications, teori inimemprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada
informasi yang berasaldari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan
khalayakbersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi
mediamassa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak
memilikiketergantungan yang sama terhadap semua media.Sumber ketergantungan
yang kedua adalah kondisi sosial. Model inimenunjukkan sistem media dan
institusi sosial itu saling berhubungandengan khalayak dalam menciptakan
kebutuhan dan minat. Pada gilirannyahal ini akan mempengaruhi khalayak untuk
memilih berbagai media,sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan,melainkan
kondisi sosial.Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap
khalayak, adabeberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen,
survey danriset etnografi.
6.
Teori Agenda Setting
Agenda-setting
diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsiteori ini adalah bahwa
jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa,maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap
penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media
diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini
berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
7.
Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh
Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi
struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek
media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media
massa diangapsebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara,
perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, danindividu dalam
aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan
dapat dirumuskan sebagai berikut:a. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan
ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan
masyarakat, penegasan / penjelasan nilai-nilai. Afektif, menciptakan ketakutan
atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.c. Behavioral,
mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan,pembentukan isu tertentu atau
penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas
serta menyebabkan perilakudermawan.
8.
Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini
pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz(1974). Teori ini
mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain,pengguna media adalah pihak yang
aktif dalam proses komunikasi.Pengguna media berusaha mencari sumber media yang
paling baik di dalamusaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media
mempunyai pilihanalternatif untuk memuaskan kebutuhannya.Elemen dasar yang
mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin,2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu,
dalam interaksinya dengan (2) berbagaikombinasi antara intra dan ekstra
individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media,
menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi
mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif
untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7)
perbedaan pola konsumsi media dan perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan
(9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi
karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11)
struktur media dan berbagai struktur politik, kultural,dan ekonomi dalam
masyarakat.
9.
Teori The Spiral of Silence
Teori the
spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh ElizabethNoelle-Neuman
(1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimanaterbentuknya pendapat umum. Teori
ini menjelaskan bahwa terbentuknyapendapat umum ditentukan oleh suatu proses
saling mempengaruhi antarakomunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan
persepsi individu tentangpendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat
orang-orang lain dalammasyarakat.
10.
Teori Konstruksi sosial media massa
Gagasan awal dari teori ini
adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosialatas realitas yang dibangun oleh
Peter L Berrger dan Thomas Luckmann(1966, The social construction of reality. A
Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah
risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi
sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu
eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses simultan ini terjadi
antara individu satu dengan lainnya di dalam masyrakat. Bangunan realitas yang
tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis
atauintersubjektif.
11.
Teori Difusi Inovasi
Teori difusi yang paling
terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers danpara koleganya. Rogers menyajikan
deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan
sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan
konsekwensi-konsekwensi.Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal
dari dalam kelompokatau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen
perubahan daridunia luar. Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidak
sengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agen-agen luar dalamwaktu yang
bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu lama.Dalam difusi
inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahununtuk dapat
tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satutujuan dari penelitian
difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini.
Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi –
mungkin mereka berfungsi atautidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau
laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).
12.
Teori Kultivasi
Program penelitian teoritis lain yang
berhubungan dengan hasil sosio kultural komunikasi massa dilakukan George Garbner
dan teman-temannya. Penelitiini percaya bahwa karena televisi adalah pengalaman
bersama dari semuaorang, dan mempunyai pengaruh memberikan jalan bersama dalam memandang dunia. Televisi adalah bagian yang
menyatu dengan kehidupansehari-hari kita. Dramanya, iklannya, beritanya, dan
acara lain membawa dunia yang relatif koheren dari kesan umum dan mengirimkan
pesan kesetiap rumah. Televisi mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang
samadan pilihan yang biasa diperoleh dari sumber primer lainnya. Hambatan sejarah
yang turun temurun yaitu melek huruf dan mobilitas teratasi dengankeberadaan
televisi. Televisi telah menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan
informasi sehari-hari (kebanyakan dalam bentuk hiburan) daripopulasi heterogen
yang lainnya. Pola berulang dari pesan-pesan dan kesanyang diproduksi massal
dari televisi membentuk arus utama dari lingkungansimbolis umum.Garbner
menamakan proses ini sebagai cultivation (kultivasi), karena televisi dipercaya
dapat berperan sebagai agen penghomogen dalam kebudayaan.Teori kultivasi sangat
menonjol dalam kajian mengenai dampak media televisi terhadap khalayak. Bagi
Gerbner, dibandingkan media massa yang lain, televisi telah mendapatkan tempat
yang sedemikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi
“lingkungan simbolik” kita,dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas
bagi pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya (McQuail, 1996 :
254)
- KASUS
1. Perbedaan komunikasi satu arah dan dua arah
·
Perbedaan antara komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah
yaitu, komunikasi satu arah terjadi ketika seorang pengirim pesan kepada orang
lain, sedangkan penerima pesan tidak menanggapi pesan tersebut atau komunikasi satu arah
merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari
pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk
memberikan respon atau tanggapan. Yang termasuk komunikasi satu arah yaitu, khotbah, berita di TV dan radio.
·
Contohnya: seorang guru berpidato dalam suatu upacara di
sekolah sehingga semua siswa hanya bisa mendegarkan saja dan tidak memberikan
tanggapan.
·
Sedangkan komunikasi dua arah komunikasi yang terjadi ketika
seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan, pendapat dan peerima pesan
(pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak
dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan.
·
Contohnya: seseorang sedang curhat kepada teman dekatnya dan
menceritakan semua yang sedang dialami atau dirasakannya dan orang yang
menerima pesan tersebut atau komunikan memberikan tanggapannya atau merespon
kembali apa yang disampaikan komunikator.
2. Apa peran komunikasi dalam manajemen organisasi
·
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan
khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja
sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
·
Contohnya : Seorang pelatih sepakbola meminta kepada
pemainnya supaya latihan dengan giat supaya bisa memenangkan pertandingan.
- ANALISIS
1.
Perbedaan komunikasi satu
arah dan dua arah
·
Komunikasi satu arah : Komunikasi
yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator
dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon atau
tanggapan.
·
Contohnya: Atasan sedang
memberikan perintah kepada sekretarisnya, sebuah baliho iklan produk yang
sedang dibaca seseorang dipinggir jalan, dan komandan perang memberikan
perhatian bagan komunikasi satu arah.
·
Komunikasi dua arah : Merupakan
komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik dari
komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi secara
vertical, horizontal, dan diagonal.
·
Contohnya: Komunikasi
berlangsung antara atasan dengan bawahannya di sebuah kantor.
2.
Apa peran komunikasi dalam
manajemen organisasi
·
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan
khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja
sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
·
Contohnya: Seorang pemimpin perusahan menyampaikan pesan
kepada bawahannya untuk mengadakan sebuah rapat.
- DAFTAR PUSTAKA
M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi –
Fakultas Psikologi Unair 2010
Metode Penelitian dan Teori Komunikasi oleh Dr. Hamidi, M.Si
Teori komunikasi oleh Dr. Hamidi,M.Si Diakses tanggal 5 November
2011
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Media Pressindo
Mortimer R. Fienberg, dkk. 1996. Psikologi Manajemen. Jakarta:
Penerbit Mitra Utama
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Bumi Aksara: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar